Monday, 17 October 2016

Masalah Pokok Ekonomi


1.      Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas muncullah masalah pokok ekonomi.
Masalah pokok ekonomi sudah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuasan kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan pada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi.
a.      Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi. Munculnya pertanyaan tersebut di atas tidak lain karena heterogennya masyarakat. Dengan demikian tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat.
b.      Masalah Distribusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik. contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen dan tidak tertimbun di produsen.
c.       Masalah Konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang bena-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsitidak berjalan sebagaimana mestinya.
2.      Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi.
a.      Barang dan Jasa Apa yang akan Diproduksi dan Berapa Banyak? (What and How Much?)
Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaannya bersifat alternatif, maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi. Masyarakat dapat memilih satu ataubeberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentu. Pilihan yang akan dilakukan oleh masyarakat ini tentunya yang dipandangpaling menguntungkan dan memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.
Bisa saja suatu Negara tertentu tidak memproduksi senjata, peluru nuklir atau bahkan komputer. Di sisi lain banyak memproduksi bahan pangan seperti beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan. Lalu darimana senjata untuk angkatan perang? Dengan adanya kegiatan perdagangan internasional kebutuhan akan senjata dapat dipenuhi dengan cara membeli dari negarayang memproduksi senjata tersebut.
b.      Bagaimana Cara Memproduksi? (How?)
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.
c.       Untuk Siapa Barang atau Jasa Dihasilkan? (for Whom?)
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang dan jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda?
Apakah barang atau jasa hanya untuk orang kaya saja? Apak pendapatan nasional telah didistribusikan secara adil? Haruskah gaji para manajer sepuluh kali lipat dari buruh? Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang atau jasa diproduksi.
Ketiga masalah di atas yaitu what, how, dan for whom bersifat fundamental dan bersifat kait mengait satu dengan lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap Negara baik Negara sedang berkembang maupun Negara yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama.
Daftar Pustaka:
Sukwiati dkk. 2007. Ekonomi. Bandung: PT Ghalia Indonesia Printing.
Gambar: https://www.google.co.id/search?q=masalah+pokok+ekonomi+klasik+dan+modern&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjdgrCN0ePPAhUFM48KHXU3CjcQ_AUICSgC&biw=1366&bih=623#imgrc=1o-QIDVHJKlWQM%3A


Keterbatasan Sumber Daya


Manusia dihadapkan kepada inti masalah ekonomi, yaitu konflik antara keinginan yang tidak terbatas dengan sumber daya dan barang/jasa yang terbatas. jawaban yang sangat penting terhadap permasalahan tersebut adalah manusia harus mampu menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang tidak terbatas. Namun, benarkah sumber daya tersebut terbatas (langka) sehingga barang atau jasa yang dihasilkan juga terbatas (langka)? Untuk menjawab pertanyaan tersebut ikutilah uraian berikut ini.
1.      Kelangkaan Sumber Daya
Sumber daya atau faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu tanah, tenaga kerja, kapital (modal), dan pengusaha (kewirausahaan).
a.      Tanah
Faktor produksi tanah adalah yang terpenting. Bukan saja jumlahnya yang makin menyusut, tetapi segala sesuatu harus didirikan di atas tanah/bumi. Faktor produksi tanah terdiri dari:
a.       Tenaga penumbuh dari tanah,
b.      Tenaga air,
c.       Ikan dan mineral,
d.      Tanah yang di atasnya didirikan bangunan, serta
e.       Iklim, cuaca, curah hujan, dan angin.
Sumber daya tanah terbatas (langka) karena bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk jalan tol, maka tanah untuk pemukiman rakyat akan berkurang. Dengan demikian faktor produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas.
b.      Tenaga Kerja
Tenagakerja juga langka. Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh manusia.
Bila semakin banyak dokter yang dihasilkan, akan semakin sedikit insinyur yang dihasilkan. Bila banyak tenaga kerja yang bekerja di pabrik, akan sedikit tenaga kerja yang bekerja di bidang pertanian. Hal ini menandakan adanya keterbatasan tenaga kerja.
c.       Modal/Kapital
Kapital adalah semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan produksi barang-barang lain. Kapital dapat terdiri dari mesin-mesin, pabrik-pabrik, pembangkit tenaga listrik dan lainnya. Jumlah kapital juga terbatas karena kemampuan manusia untuk menghasilkannya terbatas. Bila modal banyak digunakan untuk memproduksi lemari es, modal untuk menghasilkan perahu, kapal terbang, dan jalan raya harus dikurangi.
d.      Entrepreneurship
Pengusaha (keahlian pengusaha) juga terbatas. Banyak produksi yang tidak mampu dihasilkan karena tidak adanya faktor pengusaha. Faktor produksi pengusaha merupakan faktor produksi yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah/pengusaha semuanya tidak akan berarti.
2.      Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas
Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan yang perlu dipenuhi. Kebutuhan tersebut dapat berupa barang atau jasa.
Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan atau psikis agar dapat hidup layak sebagai manusia. Kebutuhan manusia memiliki dua sifat khusus, yaitu beraneka ragam dan tak dapat dipuaskan. Hal ini menyebabkan kebutuhan menjadi tidak terbatas. Selain hal itu, kebutuhan manusia yang tidak terbatas dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
a.       Sifat alami manusia
Manusia memiliki sifat selalu merasa kurang. Semakin banyak sarana yang dimiliki, semakin banyak kebutuhan yang dirasa kurang terpenuhi.
b.      Tingkat pendapatan
Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka akan semakin banyak atau bertambah kebutuhan.
c.       Faktor lingkungan
Alam tempat manusia berada mendorong manusia untuk bertindak menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
d.      Lingkungan sosial
Hidup bermasyarakat akan sangat dipengaruhi oleh budaya dan keadaan social diantara anggota masyarakat. Hal itu menimbulkan demonstration effect, yaitu kebiasaan (sifat) meniru tingkah laku orang lain.
e.       Kemajuan teknologi informasi
Seringnya barang-barang diinformasikan melalui radio, televisi, internet, dan media cetak akan lebih banyak orang yang mengetahui serta akan mendorong rasa ingin memiliki.
f.       Akulturasi budaya
Pengaruh budaya lain terhadap budaya yang sudah ada dimana corak dan ragam kebutuhan manusia secara alamiah dipengaruhi oleh bentuk kebudayaannya. Demikian pula masuknya pengaruh budaya lainpun akan menambah kebutuhan baru.
g.      Perdagangan internasional
Dengan dilaksanakannya perdagangan lintas Negara akan terjadi aliran barang yang mendorong kebutuhan meningkat dengan pesat.
Kenyataan menunjukkan bahwa sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sangat terbatas. Oleh karena itu, sumber daya memiliki sifat-sifat khusus, yaitu merupakan barang langka (scarce) karena jumlahnya terbatas, dapat digunakan dalam penggunaan yang berbeda, dan dapat dikombinasikan dalam berbagai perbandingan untuk menghasilkan suatu barang tertentu.
Dari uraian di atas dapat disimpilkan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas dan selalu bertambah dari waktu ke waktu sedangkan sumber daya untuk memenuhi terbatas. Hal ini menyebabkan manusia dituntut untuk menggunakan sumber-sumber daya tersebut secara cermat dan tepat serta harus tunduk kepada The Law of Scarcity (hukum kelangkaan), yaitu untuk memenuhi kebutuhan tertentu, orang harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu.
3.      Penyebab Kelangkaan Kebutuhan dan Sumber Daya
Masyarakat manapun, baik yang primitive maupun yang sudah maju selalu dihadapkan pada masalah ekonomi. Masalah ekonomi timbul dan berkembang seiring dengan semakin majunya kehidupan masyarakat. Semakin maju kehidupan masyarakat, semakin beraneka ragam kebutuhan hidup yang muncul. Selain itu, manusia mempunyai sifat tidak pernah merasa puas sehingga kebutuhannya akan terus bertambah tanpa ada batasnya. Disisi lain, sarana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup jumlahnya terbatas atau langka.
Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan terbatas. Jika Negara Indonesia memilih memproduksi beras, maka barang lain harus dikorbankan atau paling tidak dikurangi jumlahnya. Hal ini menandakan kelangkaan barang dan jasa.
Kelangkaan sumber daya dan barang/jasa disebabkan oleh beberapa hal berikut.
a.      Bencana Alam
Bencana alam seperti tsunami, gempa, dan banjir merusak sumber daya dan barang/jasa sehingga sumber daya dan barang/jasa tersebut tidak dapat digunakan lagi. Bencana tsunami seperti di Aceh pada akhir Desember 2004 tidak hanya menimbulkan banyak korban jiwa tetapi banyak juga barang modal seperti pabrik yang tidak bisa berproduksi, banyak tenaga kerja yang meninggal dan banyak barang yang hanyut bersama tsunami tersebut sehingga menimbulkan kelangkaan.
b.      Perang
Perang juga menimbulkan kelangkaan. Perang saudara yang terjadi di Sudan menimbulkan kelangkaan bahan makanan sehingga menyebabkan kelangkaan. Perang dunia ke-2 antara tahun 1939-1945 menyebabkan banyak sumber daya mesin pabrik hancur sehingga produksi barang tidak bisa dilakukan. Perang di Irak yang dilakukan Amerika Serikat menelan banyak korban tentara dan menghabiskan anggaran pertanahan Negara tersebut.
c.       Keterbatasan Kemampuan Manusia
Kemampuan manusia yang terbatas dalam mengolah barang-barang modal yang disediakan akan dapat menimbulkan kelangkaan. Karena keterbatasan ini hanya sedikit barang yang dihasilkan sedangkan kebutuhan menusia terus meningkat.
d.      Banyaknya Sumber Daya yang Rusak karena Ulah Manusia
Ulah manusia dapatmenyebabkan kelangkaan sumber daya yang akhirnya dapat menyebabkan kelangkaan barang/jasa. Salah satu contoh penebangan liar (illegal logging) yang menyebabkan gundulnya hutan serta matinya ekosistem di daerahtebangan tersebut sehingga hutan tersebut tidak dapat lagi menghasilkan kayu dan barang lainnya lagi.
e.       Kebutuhan yang Tidak Terbatas
Kenyataan menunjukkan bahwa kebutuhan manusia terus berkembang sesuai dengan kodrat manusia yang selalu merasa kurang namun penyediaan kebutuhan (barang/jasa) dibatasi oleh kemampuan yang terbatas.
f.       Jumlah Pemuas Kebutuhan yang Disediakan Alam Terbatas
Sebagian besar benda yang disediakan alam harus diolah untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. Barang yang akan dikonsumsi manusia harus melalui proses pemanfaatan ilmu dan teknologi. Penguasaan ilmu dan ilmu setiap orang di suatu Negara juga tidak sama.
4.      Sikap Rasional terhadap Pilihan dan Konsekuensi Kelangkaan
Dalam ilmu ekonomi sikap rasional memegang peranan penting. Seorang pengusaha sangat rasional jika menginginkan keuntungan yang besar. Seorang konsumen sangat rasional jika ingin memaksimalkan kepuasan dengan pendapatan yang terbatas. Apakah suatu pilihan benar-benar dibutuhkan? Apakah keinginan untuk memiliki suatu barang lebih karena ingin pamer dibandingkan kebutuhan terhadap barang itu sendiri? Pertanyaan seperti di atas perlu diajukan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli barang atau jasa tertentu. Namun, seringkali pertanyaan tersebut tidak pernah mengemuka. Oleh karena itu, perlu diketahui beberapa langkah praktis dan rasional sebelum menentukan pilihan, yaitu sebagai berikut.
a.      Analisis Biaya Manfaat
Analisis ini menilai manfaat suatu kebutuhan dibandingkan dengan biaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila setelah dihitung manfaat yang benar-benar dirasakan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, keputusan atas suatu pilihan dapat disebut rasional. Misalnya pilihan untuk membeli sepatu baru karena sepatu yang lama tidak layak lagi dipakai. Pertama kali haruslah dihitung manfaat sepatu tersebut kemudian dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Jika manfaatnya lebih besar, maka keputusan untuk membeli sepatu baru tersebut rasional.
b.      Mengidentifikasi Faktor Pendorong Pembelian
Faktor pendorong untuk mengadakan pembelian banyak sekali. Ada factor yang berasal dari dalam seperti kebutuhan dan ada juga yang berasal dari luar seperti pengaruh lingkungan dan iklan, kebiasan meniru perilaku orang lain, serta ingin menunjukkan diri kepad orang lain. Jika faktor pendorong berasal dari dalam, yaitu adanya kebutuhan, keputusan bisa dianggap rasional. Namun, apabila keputusan pembelian lebih disebabkan meniru perilaku orang lain, misalnya karena orang lain memakai jam tangan, Anda juga terdorong untuk membeli jam tangan, keputusan untuk membeli tersebut tidaklah rasional.
c.       Berpikir secara Bertahap
Salah satu ciri orang rasional adalah berpikir secara bertahap. Dalam banyak situasi berpikir secara bertahap dapat membantu kita dalam membuat keputusan yang terbaik. Berpikir secara bertahap berarti memperhitungkan perubahan-perubahan kecil yang terjadi dalam rangka menetukan suatu pilihan.
d.      Menyadari Trade Off
Sebagai seorang siswa, waktu Anda sangat berharga. Waktu tersebut bisa Anda bagi untuk berbagai kegiatan. Untuk melakukan semua kegiatan yang telah anda rancang, Anda menghadapi kendala terbatasnya waktu yang tersedia. Untuk itu Anda harus menyadari adanya trade off. Semakin banyak waktu yang Anda gunakan untuk bermain, semakin sedikit waktu yang bisa dipakai untuk belajar. Semakin banyak waktu untuk menonton, semakin sedikit waktu untuk menolong orang tua.
Kasus lain yaitu pendapatan yang Anda miliki. Jika banyak pendapatan Anda dibelanjakan untuk membeli pakaian, semakin sedikit yang bisa dibelanjakan untuk membeli buku. Oleh karena itu penting kiranya Anda menyadari adanya trade off tersebut karena bisamembuat Anda lebih rasional dalam mengambil keputusan/pilihan.
Daftar Pustaka:
Sukwiati dkk. 2007. Ekonomi. Bandung: PT Ghalia Indonesia Printing.
Gambar: http://www.google.co.id/search?q=gambar+kelangkaan+bensin&hl=id&client 

Kebutuhan dan Jenis Kebutuhan


1.      Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan ialah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun kepuasan rohani.
2.      Jenis Kebutuhan
Kebutuhan dapat dibedakan menurut intensitas, sifat, waktu, dan subjek yang membutuhkannya.
a.      Jenis Kebutuhan Berdasarkan Intensitas
Berdasarkan intensitanya, kebutuhan dibedakan atas kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Dasar yang kita gunakan adalah peranan kebutuhan tersebut terhadap kelangsungan hidup manusia. Artinya, jika suatu kebutuhan sangat erat kaitannya dengan kelangsungan hidup manusia, maka kebutuhan tersebut adalah kebutuhan primer. Semakin jauh kaitannya dengan kelangsungan hidup manusia, maka tingkatannya menjadi kebutuhan sekunder atau kebutuhan tersier.
Kita dapat memberikan contoh, yaitu mobil mewah seperti BMW atau Ferrari. Kita dapat menjawab sendiri bahwa tanpa mobil mewah kita akan tetap hidup, tetapi coba satu hari kita tidak makan atau minum tanpa suatu alasan yang jelas (seperti puasa), maka badan kita akan terasa lemas dan kelangsungan hidup pun akan terancam.
Hal lagi yang perlu yang perlu dipahami saat ini, antara kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier sangat sulit untuk memberikan perbedaan yang tegas dan nyata. Maksudnya kita tidak dapat menyatakan secara tegas bahwa suatu benda seperti televise merupakan kebutuhan sekunder atau kebutuhan tersier. Karena hal itu sangat berhubungan dengan keadaan ekonomi seseorang atau keluarga. Bisa saja bagi seseorang yang sudah mapan dan pendapatannya tinggi televise hanyalah kebutuhan sekunder saja.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tinggi atau rendahnya pendapatan seseorang atau keluarga akan menentukan apakah suatu kebutuhan termasuk kebutuhan sekunder atau kebutuhan tersier.
b.      Jenis Kebutuhan Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Dasar yang kita gunakan adalah dampak atau pengaruhnya kepada diri manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani erat kaitannya dengan upaya manusia menutupi atau memperindah jasmani manusia. Kebutuhan tersebut antara lain makanan, pakaian, sepatu dan jaket.
Kebutuhan rohani  adalah berupa upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau hati. Seseorang merasa tenteram jika dapat bercerita lepas mengenai kesulitan-kesulitan hidup dengan orang yang dipercayainya. Kita merasa senang jika mendengar nyanyian, hiburan dan lain-lain.
c.       Jenis Kebutuhan Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang (saat ini) dan kebutuhan masa yang akan datang. Dikatakan kebutuhan sekarang karena memang dibutuhkan sekarang, sementara kebutuhan yang akan datang bisa dipastikan dibutuhkan pada masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tersebut, dasar yang kita gunakan untuk membedakan suatu kebutuhan berdasarkan waktu adalah waktu pemenuhannya.
Kebutuhan yang akan datang bisa dipersiapkan. Artinya, jika kita mengetahui kebutuhan dalam jangka tertentu, maka kita bisa menyiapkannya mulai saat ini. Bagi ibu yang sedang mengandung anaknya, dapat mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti pakaian bayi tersebut. Bagi pegawai yang suatu saat pensiun dapat dipersiapkan dana pensiun.
d.      Jenis Kebutuhan Berdasarkan Subjek
Berdasarkan subjeknya kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan pribadi (individu) dan kebutuhan kolektif (masyarakat). Dasar pembagiaanya adalah siapa yang membutuhkan kebutuhan tertentu, apakah diri pribadi atau masyarakat.
Kebutuhan pribadi seperti sepatu, mobil pribadi, atau pakaian, dibutuhkan diri pribadi siapa saja dan diputuskan pemenuhannya oleh diri pribadi. Sementara kebutuhan kolektif seperti ketentraman dan kedamaian, jalan raya, serta sarana dan fasilitas pendidikan memang dibutuhkan oleh masyarakat dan masyarakat berupaya memenuhi baik swadaya maupun dengan bantuan pemerintah setempat.
Sumber:

Sukwiaty dkk. 2007. Ekonomi. Bandung: PT Ghalia Indonesia Printing.
Gambar:www.artikelsiana.com